SINARJAMBI.COM – Rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025 di Provinsi Lampung dimulai. Salah satunya kegiatan Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi jurnalis dan penggiat media sosial (medsos) yakni konten kreator.
Mengambil tempat di Swiss-Belhotel Lampung, peserta ToT berasal dari Aceh sampai Lampung.
Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur Noor, S.Ag., M.Si selaku Direktur Industri Produk Halal Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Lampung mengatakan, kegiatan ini penting bagi penyebaran pemahaman ke masyarakat oleh jurnalis dan penggiat medsos terkait ekonomi syariah.
“Ada beberapa masyarakat kita terkait ekonomi syariah, pemahamannya begitu ketatnya, begitu kakunya dan mungkin ada yang memahaminya sedikit menakutkan, tapi pada dasarnya tidak demikian.”
“Yang dimaksud dengan syariah merupakan bagian dari kehidupan kita bagi seorang muslim, yang kita dituntut menjadi Rahmatan Lil Alamin bagi seluruh alam,” ujar Ruslan Abdul Ghofur Noor.
Lewat penyebaran pemahaman yang baik dan benar oleh jurnalis dan penggiat medsos, diharapkan nantinya pengamanan salah masyarakat di atas dengan sendirinya terpinggirkan.
‘Itu akan menjadi terpinggirkan dengan sendirinya, karena memahami ini ada prinsip syariah menjadi bagian dasar yang penting untuk kita lakukan,” jelas Ruslan.
Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung Achmad P Subarkah mengatakan melalui pelatihan ini, peserta bisa secara bersama-sama untuk menjalin networking dan berpartisipasi aktif.
Ia pun menyampaikan 4 harapan kepada peserta lewat ToT ini. Pertama, dapat memahami secara mendalam prinsip-prinsip ekonomi syariah dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
“Yang kedua mengembangkan kemampuan dalam menciptakan konten yang edukatif, menarik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.”
“Ketiga pembangunan jaringan komunikasi yang efektif, untuk menyebarluaskan informasi ekonomi syariah.”
“Dan keempat menjadi agen perubahan yang mampu mendorong transformasi ekonomi masyarakat menuju sistem yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” harap Achmad P Subarkah.
Usai pembukaan, ToT dilanjutkan dengan penyampaian pemahaman terkait ekonomi syariah oleh pemateri pertama yakni Irfan Farulian dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia. (Rolan)
Discussion about this post