SINARJAMBI.COM – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, memimpin langsung penanganan bencana longsor dan amblasnya Jalan Nasional Lintas Tengah Sumatera di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Ia memastikan bahwa seluruh langkah penanganan dilakukan secara cepat, kolaboratif, dan solutif untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses transportasi yang aman dan lancar.
Kejadian yang berlangsung pada Minggu, 2 Maret 2025, menyebabkan terputusnya akses utama antara Muaro Bungo dan Damasraya. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari mengakibatkan Sungai Tukum meluap, menggerus gorong-gorong yang menopang jalan nasional hingga akhirnya badan jalan amblas dan tidak dapat dilewati.
Sejak kejadian berlangsung, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi dampak bencana ini. Salah satu fokus utama pemerintah adalah menjaga kelancaran arus mudik Idul Fitri yang akan datang. Oleh karena itu, sejumlah langkah strategis langsung diterapkan, termasuk pembangunan jalur alternatif bagi kendaraan roda empat dan bus serta penyeberangan sementara bagi kendaraan roda dua.
Di lokasi kejadian, tim teknis telah merancang beberapa langkah darurat untuk membuka kembali akses jalan yang terdampak. Pemasangan jembatan Bailey sepanjang 30 meter tengah dalam tahap pengiriman material dan akan segera dipasang untuk menggantikan jalan yang amblas. Selain itu, gorong-gorong kotak atau box culvert juga akan ditambahkan untuk memperkuat drainase dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Pemerintah juga mengirimkan 700 unit geobag yang digunakan untuk memperkuat tebing sungai dan menahan laju erosi lebih lanjut.
Menteri Dody menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat terjebak dalam situasi sulit akibat infrastruktur yang terputus. “Saya ingin memastikan bahwa yang kita kerjakan ini benar-benar untuk masyarakat, untuk kepentingan bersama,” ujarnya dalam rapat koordinasi yang digelar di Jakarta pada Senin (3/3/2025). Ia menekankan bahwa kondisi ini adalah keadaan darurat yang harus ditangani dengan pendekatan yang cepat dan tepat. “Situasi ini adalah emergency, bukan sesuatu yang bisa kita tangani dengan cara biasa.”
Dalam rapat yang sama, Menteri Dody juga mengingatkan bahwa seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan cermat dan tetap memperhatikan teknik yang benar, termasuk mempertimbangkan aliran air sebagaimana disarankan oleh para ahli sumber daya air. “Tim BWS dan BPJN harus berkoordinasi dan melakukan cross-check, lalu kita siapkan langkah-langkah penanganan permanen agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.”
Selain upaya penanganan darurat, pemerintah juga sedang mengkaji solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak kembali terjadi di wilayah tersebut. Salah satu rencana yang sedang disusun adalah normalisasi Sungai Tukum untuk memastikan kapasitas aliran air lebih terkendali. Evaluasi ulang terhadap desain gorong-gorong di sepanjang jalur nasional juga akan dilakukan untuk meningkatkan daya tampungnya terhadap banjir ekstrem. Pemerintah juga mempertimbangkan peningkatan kapasitas drainase serta pembangunan sistem proteksi tebing sungai untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah akibat debit air yang tinggi.
BPJN Jambi telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengajukan surat tanggap darurat guna mengalokasikan dana Paket Manajemen Tanggap Darurat atau PMTD. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kemungkinan pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan pengguna jalan agar perbaikan dapat dilakukan lebih cepat. Di sisi lain, tim Balai Wilayah Sungai dan BPJN juga melakukan inspeksi menyeluruh terhadap aliran sungai sepanjang 11 kilometer guna mencegah risiko tambahan dan memastikan langkah pencegahan optimal dapat diterapkan.
Menteri Dody menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah memastikan arus mudik tetap lancar dan aman bagi masyarakat. “Saya tegaskan lagi, fokus kita adalah memastikan arus mudik berjalan lancar. Kerjakan semuanya dengan cermat dan hati-hati. Jika bisa selesai pada hari Kamis (6/3/25), itu luar biasa. Namun, jika perlu waktu hingga Jumat (7/3/25) atau Sabtu (8/3/25) agar hasilnya lebih baik dan lebih aman, tidak masalah. Yang penting, kita perhitungkan semuanya dengan matang, terutama karena BMKG telah memperkirakan hujan deras masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.”
Sebagai bagian dari pendekatan sistematis, Menteri Dody juga menekankan pentingnya kerja sama dengan para ahli dan tim teknis yang berpengalaman. “Pengerjaan ini harus dilakukan dengan baik oleh tim balai sungai. Meskipun ini solusi sementara, pengerjaannya tidak boleh asal-asalan. Saya sangat mengapresiasi teman-teman di balai sungai atas kerja keras dan kontribusinya. Ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat baik dan bisa kita terapkan di berbagai daerah, tidak hanya di Jambi.”
Saat ini, dengan dukungan penuh dari berbagai instansi terkait dan pemantauan cuaca dari BMKG, pemerintah optimistis jalur terdampak dapat segera kembali difungsikan dalam waktu dekat. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus mencari solusi jangka panjang guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Dengan adanya koordinasi lintas sektor yang kuat serta kerja keras tim di lapangan, diharapkan akses jalan di Kabupaten Bungo bisa segera kembali normal dan masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar seperti sedia kala. (*)
Discussion about this post