SINARJAMBI.COM – Salah satu Upaya agresif, masif dan efisien dilakukan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk peningkatan produksi migas nasional dengan melakukan pemboran sumur B-13, Sabtu (27/4) sekitar pukul 03:00 dini hari.
Kegiatan pemboran sumur ini merupakan pemboran sumur pertama dalam kegiatan pemboran Banyu Urip Infill Clastic di Blok Cepu, Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan pemboran sumur Banyu Urip Infill Clastic dilakukan mulai tahun 2024 sampai dengan tahun 2025 yang terdiri dari 5 (lima) sumur infill Carbonate dan 2 (dua) sumur infill Clastic.
Sumur pertama B13 berada di antara sumur eksisting lapangan Banyu Urip bojonegoro dan dibor directional menggunakan rig PDSI-40.3 dengan rencana kedalaman akhir sumur 6527 ftMD selama 50 hari kedepan.
Setelah pemboran B13 akan dilanjutkan dengan sumur B12 dan kedua sumur tersebut akan langsung diproduksikan melalui tie in ke fasilitas produksi Banyu Urip. Selanjutnya akan diikuti oleh pengeboran 3 sumur infill Carbonate dan 2 sumur infill Clastic di well pad yang berbeda.
Kegiatan pemboran Banyu Urip terutama dari sumur Infill Clastic diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak secara nasional dan kontribusinya dapat mendukung produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.
Kepala Divisi pengeboran dan perawatan sumur, Surya Widyantoro mengatakan SKK Migas akan terus mengawal setiap upaya peningkatan produsi migas dan mencari sumur-sumur baru atau existing guna meningkatkan produksi minyak dan gas nasional.
“Pemboran sumur baru dan perawatan sumur eksisting di tahun 2024 akan gencar dilakukan KKKS dengan pengawasan SKK Migas,” jelasnya dikutip dari laman SKK Migas, Selasa (7/5/2024).
Pemboran ini, lanjut Surya, diharapkan menambah potensi cadangan minyak baru dari struktur sumur B-13.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suyodipuro mengatakan pada tahun 2024 ini kegiatan pemboran sumur eksplorasi akan terus lakukan secara masif oleh KKKS.
“Salah satunya adalah yang dilakukan Exxon Mobile Cepu Limited (EMCL). Pemboran dilakukan dalam rangka mencari dan menemukan giant discovery dan mengejar target 1 Juta BOPD dan 12 MMSCFD Gas di tahun 2030,” ujar Hadi.
Menurut Hudi, penemuan giant discovery yang diharapkan dapat mendorong minat investor untuk menggarap potensi hulu migas di Indonesia yang masih menjanjikan. (*)
Discussion about this post