SINARJAMBI.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Jambi menggelar Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi (Siginjai) 2024. Acara dibuka secara bersama oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Hesnidar Haris, Sekda Provinsi Jambi Sudirman dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Warsono.
Staf khusus Kementerian Koperasi dan UMKM Agus Santoso dijadwalkan akan mengisi sesi talk show yang mengambil tempat di lantai dasar Mal Jamtos, Kamis (2/5/2024) siang. Tak hanya talk show, Siginjai 2024 dimeriahkan dengan pameran pelaku UMKM dan beragam perlombaan.
Gubernur Jambi dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sudirman menyambut baik event tahunan kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi ini.
“Atas nama pemerintah provinsi Jambi memberikan apresiasi tinggi kepada kepala perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi beserta jajaran dan seluruh stakeholder yang terlibat atas komitmen membangun dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi Jambi,” ujarnya.
Penyelenggaraan kegiatan Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi ini, tambah Gubernur, menjadi salah satu bentuk langkah nyata kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi untuk meningkatkan sinergi mitra kerjanya terkait ekonomi dan keuangan syariah.
“Besar harapan Kita semua melalui kegiatan rutin ini, tidak hanya mungkin mendorong keikutsertaan pelaku usaha saja tetapi seluruh masyarakat provinsi Jambi dapat berperan serta dan berkontribusi dalam pengembangan Syariah di provinsi Jambi dan menjadikan ekonomi Syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan kontributor dalam peningkatan ekonomi daerah dan nasional.”
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat semakin mendorong hasil pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi Jambi. Mendorong lebih banyak untuk berinovasi dan bersinergi demi mendukung pertumbuhan ekonomi syariah Provinsi Jambi yang inklusif dan berkesinambungan,” jelas Gubernur.
Ditambahkannya, penduduk provinsi Jambi yang mayoritas beragama Islam serta keberadaan pondok pesantren di provinsi Jambi merupakan keunggulan komparatif dan perlu hendaknya dioptimalkan dalam rangka mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi Jambi.
“Saya harapkan dengan kolaborasi dan sinergitas seluruh pihak dapat membuka ekosistem rantai nilai halal di sekitar sektor unggulan Provinsi Jambi. Misalnya pengembangan makanan dan minuman halal khas Jambi, serta fashion muslim dari industri di provinsi Jambi. Saya yakin dan percaya dengan konsisten bukan tidak mungkin jika ke depan hasil produk dari Provinsi Jambi tidak hanya memenuhi dalam daerah atau di Indonesia, namun dapat menjadi salah satu pemasok produk halal Indonesia di pasaran global,” harap Gubernur Jambi.
Untuk itu, pinta Gubernur, berbagai strategi dan inovasi harus diupayakan untuk mendorong perekonomian Provinsi Jambi dapat tumbuh dan berkembang secara konsisten. Sehingga menjadi sumber pemberdayaan umat masyarakat dan daerah khususnya serta umumnya Indonesia. Bahkan ke tingkat dunia.
“Saya berharap dengan sinergi, kolaborasi dan dukungan penuh lembaga terkait dan para stakeholder, kita dapat bangun kerja sama untuk memperkuat ekonomi syariah di provinsi Jambi. Mudah-mudahan ke depan Provinsi Jambi jadi salah satu pusat ekonomi syariah yang dikenal secara luas di Indonesia hingga tingkat internasional.”
“Saya mengajak para peserta dan kontribusi seluruh masyarakat dan pihak terkait dalam pembangunan ekonomi syariah, harus terus berjalan dan semakin berkembang agar menjadi alternatif dan salah satu penopang perekonomian nasional bahkan di dunia,” pungkas Gubernur Jambi.
Sebelumnya Warsono menjelaskan perubahan nama acara menjadi Siginjai, yang sebelumnya dikenal dengan nama Serambi. Siginjai yang dikenal sebagai keris peninggalan kerajaan Sultan Thaha Jambi, menyimbolkan keperkasaan dan kepahlawanan.
Dua simbol itulah yang menginspirasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi mengganti nama Serambi, dimana pelaku UMKM di Jambi harus perkasa alias berjaya. Tak hanya itu, UMKM dinilai telah teruji mampu menopang perekonomian Indonesia, meski dalam kondisi terpuruk sekalipun. Ini disimbolkan layaknya pahlawan untuk perekonomian.
“Perubahan nama dari Serambi menjadi Siginjai ini diharapkan dapat memberikan semangat baru, maupun wajah baru dalam pelaksanaan event perkembangan UMKM ataupun ekonomi syariah di Jambi. Siginjai ini adalah keris peninggalan pusaka kerajaan Jambi dan merupakan simbol keperkasaan, kepahlawanan Sultan di Jambi.”
“Tentu dengan kebesaran dan kepahlawanan itu menjadi inspirasi bagi kami untuk mengembangkan UMKM, karena kebesaran dari UMKM yang itu merupakan kontributor utama dari ekonomi kita selama ini jumlahnya sangat besar, serapan tenaga kerja yang sangat besar. Sehingga kebesaran itu menjadi inspirasi kami. Kalau dari sisi kepahlawanan inspirasinya adalah kepahlawanan dari Siginjai tadi itu menginspirasi kami juga untuk mengangkat tema ini, karena kepahlawanan UMKM selama ini menjadi soko guru dari ekonomi kita.”
“Pengalaman bertahun-tahun sebelumnya ketika krisis apapun, UMKM inilah penyelamat kita. Sehingga dengan kebesaran, kepahlawanan itu Saya kira relevan sekali dengan tema kita dalam mengangkat UMKM di Jambi, dalam ranah UMKM yang tentunya lebih ke arah ekonomi syariah yang sesuai dengan topik kita kali ini,” jelas Warsono panjang lebar.
Perubahan nama kegiatan, tambah Warsono, juga dilakukan dengan unsur kebaharuan dari Siginjai ini. Baik dari tampilan Expo berupa booth stand pameran nuansanya lebih baru. Serta event yang dikelola dengan baik. Disampaikan Warsono, Siginjai 2024 ini berlangsung sejak tanggal 1 sampai 5 Mei 2024.
“Sehingga nantinya diharapkan UMKM ini semakin meningkat harkatnya, semakin berkembang ke depan dengan kelas yang tinggi. Kegiatan ini nanti akan kita laksanakan dari tanggal 1 sampai 5 Mei 2024, ini merupakan kegiatan rutin yang juga menjadi bagian dari road to festival ekonomi syariah yang akan diadakan se wilayah Sumatera yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 2 Juni 2024 di Batam.”
“Selain itu, ini juga menjadi sarana menuju kegiatan produk karya kreatif Indonesia nanti dilaksanakan secara nasional di Jakarta yang akan menampilkan UMKM-UMKM di seluruh Indonesia yang memiliki nilai tinggi atau sudah di akurasi. Nanti dipersembahkan dalam sebuah event besar karya kreatif Indonesia, sekaligus juga menyongsong pelaksanaan Indonesia Syariah festival yang nanti juga diadakan di bulan Oktober dan itu merupakan event besar yang juga sudah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun,” ujar Warsono.
Dalam pengembangan ekonomi syariah di Jambi, kegiatan Siginjai kali ini mendorong pengembangan UMKM. Siginjai 2024 ini nantinya ada beberapa kegiatan besar yang dilakukan. Siginjai 2024 ini menampilkan sebanyak 46 UMKM terdiri dari 23 UMKM kuliner, 17 pelaku bidang fashion dan wastra (batik dan songket), 6 UMKM griya (kerajinan tangan) serta terakhir 6 UMKM komoditas kluster kopi.
“Yang pertama tentunya Kita saksikan tadi ketika masuk bisa menyaksikan pameran UMKM, pameran keuangan syariah yang menampilkan UMKM unggulan kita di Jambi. Kemudian pada kesempatan yang nanti bicara tentang UMKM dan penguatan ekonomi syariah yang disampaikan Pak Agus Santoso. Kemudian juga ada pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM. Diakhir Siginjai dimeriahkan band nasional,” tutup Warsono. (Rolan)
Discussion about this post