SINARJAMBI.COM – Terkedalinya inflasi jadi salah satu tugas utama Bank Indonesia (BI). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, inflasi tahunan Provinsi Jambi per Juni 2023 sebesar 1,96 persen. Untuk di Kota Jambi, inflasi tahunannya 2,01 persen dan Kota Muara Bungo 1,55 persen. Inflasi ini sangat rendah dan bahkan jauh di bawah inflasi nasional yang mencapai 3,52 persen.
Angka inflasi Jambi yang terjaga ini, kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Hermanto tak lepas dari koordinasi pihak terkait seperti Pemprov, Pemkot, Pemkab, Bulog dan lainnya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi Jambi.
“Alhamdulillah inflasi (Provinsi Jambi) bulan Juni 2023 itu sebesar 1,96 persen year on year, terendah secara nasional. Jadi ini prestasi, karena di tahun yang lalu Kita tertinggi secara nasional 8,55 persen,” ujar Hermanto saat ngobrol inflasi dengan Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi di cafe Dine n Chat di jalan Soemantri Brodjonegoro , kota Jambi, Kamis (13/7/2023) pagi.
Tingginya inflasi tahun lalu, tambah Hermanto, salah satunya dipengaruhi menggeliatnya kembali ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19. Sehingga, konsumsi meningkat dan sebagian kebutuhan Jambi didatangkan dari luar daerah.
Hermanto mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kerja keras TPID provinsi Jambi dalam pengendalian inflasi. Dirinya pun mengungkapkan empat kunci utama upaya mengendalikan inflasi.
Secara nasional juga telah dilakukan gerakan pangan murah oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama BPS dan BI. Gerakan ini, kata Hermanto sebagai trigger alias pemicu pengendalian pangan. Nah, BI berkontribusi dengan memberikan subsidi biaya angkut transportir pangan.
“(Pengendalian inflasi) kuncinya pertama adalah koordinasi (di TPID) yang lebih intensif. Yang kedua dari Kami (BI), BPS dan Dinas Perdagangan melakukan penguatan koordinasi dalam konteks early warning data indikator.”
“Kemudian diikuti yang ketiga yakni intervensi pasar. Rekan-rekan media (wartawan) sudah tahu ada intervensi harga di pasar tradisional maupun pasar modern. Ini untuk memastikan pasokan pangan terkendali.”
“Kemudian yang keempat Kita melakukan yang namanya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) secara masif. Ini Bank Indonesia secara nasional dengan Kemenko Perekonomian, kementerian dan lembaga terkait Kita ke daerah,” urai Hermanto didampingi Eva Ariesty selaku Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi. (Rolan)
Discussion about this post