SINARJAMBI.COM – Bank Indonesia (BI) memainkan peran sangat vital dalam menjaga perekonomian negara, khususnya menjaga kestabilan Rupiah. Tak hanya itu, fungsi pengawasan juga dilakukannya.
Begitu pentingnya peran BI tersebut, tentunya menjadi acuan pelaku bisnis dan harapan masyarakat dalam memastikan perekonomian berjalan di rel semestinya.
Sesuai UU No. 23 tahun 1999 (diubah dengan UU No. 3/2004 dan UU No. 6/2009) bahwa Bank Indonesia adalah badan hukum dan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang.
Ekonom Yunior kantor perwakilan BI Provinsi Jambi, Dwiki Satria mengatakan bahwa Bank Indonesia bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Diantaranya menjaga kestabilan barang dan jasa (inflasi) dan menjaga kestabilan mata uang asing.
“Pergerakan nilai tukar domestik dipengaruhi penawaran dan permintaan valuta asing. Tujuan Bank Indonesia itu adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah,” ujar Dwiki Satria di acara Capacity Building Forweb Jambi yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi di kantor BI pusat, Jakarta, Rabu (31/5/2023) siang.
Ditambahkannya, pergerakan nilai tukar dipengaruhi oleh faktor penawaran dan permintaan valuta asing. Ia juga memaparkan tugas pokok Bank Indonesia yakni menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, melakukan pengawasan dan pengaturan makroprudential/Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) dan terakhir mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Dwiki Satria juga menjelaskan alasan pentingnya menjaga stabilitas sistem keuangan. Salah satunya terkait biaya pemulihan yang cukup mahal jika terjadi krisis.
“Bagaimana Bank Indonesia menjaga stabilitas sistem keuangan, yang pertama dilakukan pengaturan makroprudensial, pengawasan makroprudential, pengembangan akses keuangan dan UMKM, penyediaan dana dalam rangka menjalankan fungsi LoLR dan koordinasi dengan otoritas terkait,” jelas Dwiki Satria.
Diketahui, acara Capacity Building diikuti 35 orang jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi. (Lan)








Discussion about this post