SINARJAMBI.COM – Berita ekonomi belakangan mulai banyak diakses masyarakat. Terlebih sejak pandemi Covid-19 yang menghambat roda perekonomian. Pasca pandemi, masyarakat sepertinya mulai peduli akan pentingnya memitigasi perkembangan ekonomi secara nasional yang bisa berdampak kepada kehidupan ekonomi masyarakat.
Disini, media massa punya peran sentral menyajikan informasi perekonomian nasional untuk diserap masyarakat. Dibutuhkan gaya penulisan yang akurat namun mudah dipahami.
Dikatakan Erlangga Djumena selaku Redaktur Pelaksana Kompas.com bahwa berita terkait ekonomi yang diburu masyarakat terus meningkat secara persentase. Dari data yang disampaikannya, setidaknya berita ekonomi menduduki peringkat ke-4 yang sering diakses masyarakat.
“Ada 3 konten yang sering di akses yakni pertama adalah kesehatan sebesar 39,96 persen, olahraga 34,34 persen dan infotainment 32,32 persen. Nah, berita terkait ekonomi keuangan cukup tinggi di angka 28,98 persen,” jelasnya kepada 35 jurnalis anggota Forweb Jambi di acara Capacity Building yang diadakan Kantor Perwakilan BI provinsi Jambi di BI Pusat Jakarta, Rabu (31/5/2023) pagi.
Untuk menyajikan berita di era serba digital yang baik dan akurat tersebut, Erlangga Djumena berbagi ilmu. Salah satunya pentingnya mengikuti isu ekonomi terkini serta menyajikan berita secara berkelanjutan.
Ia juga menyajikan data fakta bahwa masyarakat Indonesia sangat tinggi aktifitasnya dalam penggunaan internet. Terutama mengakses berita melalui perangkat elektronik seperti gadget berbasis android.
“Taktik bersaing menyajikan berita ekonomi di era digital yakni ketepatan/akurat, isu/angle, perhatikan SEO, buat berita/artikel lanjutan, buat artikel evergreen terakhir manfaatkan media sosial.”
“Gaya penulisan yang menginspirasi membantu pembaca terhubung dengan cerita ekonomi secara personal. Gunakan narasi yang kuat kutipan, kutipan yang mendorong refleksi dan penggunaan bahasa yang menggugah emosi,” ujar Elangga.
Di samping berita yang akurat dan baik di atas, Erlangga Djumena juga menyampaikan pentingnya foto sebagai pendukung berita yang disajikan. Salah satunya yakni foto pendukung setidaknya bisa menyajikan atau menceritakan kegiatan ekonomi.
“Tapi tidak selalu berita harus disajikan dengan foto. Bisa juga dengan ilustrasi. Itu tergantung isi berita dan kebijakan redaksi masing-masing,” paparnya. (Lan)








Discussion about this post