SINARJAMBI.COM – Usai dihantam pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia diprediksi akan mengalami euforia Mudik Lebaran Tahun 2023. Menyambut momen tersebut, Komisi VI DPR RI berupaya berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Sejumlah langkah dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar lonjakan arus terkendali secara kondusif, salah satu yang menjadi sorotan adalah ketahanan energi.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Menilik Kesiapan Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2023’ di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023). Dengan ditiadakannya larangan mudik, ia ingin euforia mudik ini disambut dengan pasokan energi yang cukup.
“Kami (di Komisi VI) sudah mendalami kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama mudik saat lebaran nanti. Pertama, dari sisi ketahanan energi, ini penting. Jangan sampai pemudik malah menemukan bahan bakar tidak tersedia di wilayah-wilayah yang akan dilewati pemudik,” tutur Herman.
Menurut informasi yang ia terima, terhitung, pergerakan masyarakat Indonesia terhitung selama arus Mudik Lebaran Tahun 2023 mencapai 123,8 juta orang. Di mana, jumlah ini meningkat sekitar 44 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Selain itu, sebagian besar porsi terbesar pemudik menggunakan transportasi darat sebanyak 99,2 juta orang.
Politisi Fraksi Demokrat itu mengapresiasi strategi yang disiapkan oleh Pertamina untuk mencegah krisis bahan bakar. Ia menyampaikan bahwa Pertamina menjamin akan menyediakan pasokan bahan bakar yang cukup selama 17 hari, baik jelang dan usai Idulfitri.
“Nanti tinggal bagaimana pengaturan terhadap lintasan logistik. Baik itu kebutuhan pangan maupun kebutuhan energi, karena pangan dan energi dua sisi yang saya kira sangat penting di dalam mendukung lancar dan bahagianya pada waktu nanti di hari lebaran,” pungkas legislator Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII itu. (ts,frs/rdn)
Discussion about this post