SINARJAMBI.COM – Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok bersama Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) meninjau Program Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Ruas Cinere-Jagorawi (Cijago) sudah mencapai progresnya sekitar 98,89 persen untuk pengadaan tanahnya dan pembangunan fisik ruas toll sudah mencapai 92 persen.
Hal itu dikatakan oleh Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Dasar Perkotaan dan Sumber Daya Air Kemenko Marves Nelson, yang saat berkunjung didampingi oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok Indra Gunawan kepada wartawan di Depok Senin (3/4/2023).
Dia mengatakan bahwa lahan pengadaan tanah untuk program strategis nasional jalan tol Cijago itu berada di empat wilayah kelurahan di Depok, yaitu Kelurahan Tanah Baru, Krukut, Limo dan Cinangka. Luas lahan pengadaan tanah untuk jalan (Cijago) di empa kelurahan wilayah depok realisasi luas lahannya sekitar 508, 634 hektar
‘Tanah yang dinyatakan belum bebas di empat kelurahan yakni bidang tanah keseluruhannya sekitar 25 bidang tanah yang sedang dalam proses, untuk luas lahan yang belum dinyatakan bebas sekitar 5,6 hektar,” ujarnya.
Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan bidang tanah di empat wilayah kelurahan di depok sekitar 1577 bidang tanah.
Sementara itu Kepala Kantor Pertanahan Kota Depok Indra Gunawan mengatakan sebagai tindak lanjut untuk lahan pengadaan tanah jalan tol Cijago ada tiga kriteria yakni setuju dan melengkapi berkas, konsiyasi, dan verifikasi LMAN.
“Pertama yang baru menyetujui dan melengkapi berkas sekitar 12 bidang tanah dengan luas lahannya sekitar 2,7 hektar, 7 bidang dilakukan konsinyiasi, dan 6 bidang sedang berproses di LMAN untuk pembayaran,” ucap Indra.
Dia juga menyebut ada 13 orang kepemilikan tanah yag setuju dan melengkapi berkasnya dari 13 ornag tersebut memiliki permasalahan yang berbeda diantaranya perbaikan luas lahan, penambahan lahan dari 17 m² jadi 15 m², melengkapi berkas, perbaikan PBT, pecah bidang terdapat klaim, tanah sisa.
Kedua, kata Indra, mengenai konsiyasi jumlah bidang tanah hanya sekitar 7 bidang saja dengan luas lahan 1,675 dan mencapai 0,33 persen.
Dia menjelaskan konsiyasi ini hanya ada 7 orang kepemilikan tanahnya yang memiliki permasalahan diantaranya alas hak dijaminkan ke bank, tidak jelas keberadaanya, akan dikonsiyasi, sengketa waris, telah terjadi jual beli, menjadi objek pemeriksaan di Kejati, dan melengkapi berkas
“Verifikasi LMAN dengan jumlah sekitar 6 bidang tanah dengan luas lahan sekitar 1,280 dan mencakupi 0,25 persen ini yang berdasarkan kepemilikan tanahnya meliput 7 orang. Dengan permasalahan yang berbeda seperti berkas dk validasi BPN, dan melengkapi berkas,” tandasnya. (*)
Discussion about this post