SINARJAMBI.COM – Nasution, S.Pd,M.E, mantan kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Merangin (Dikbud) Merangin periode 2021-2023, kembali diundang para kepala sekolah dan guru dalam masa purna tugasnya. Kali ini, kepala sekolah dan guru di Kecamatan Pamenang Selatan mengundang dirinya dalam rangka temu kangen dan pelepasan purna tugasnya Januari lalu.
Kedatangan Nasution yang hadir mengenakan kemeja kotak-kotak langsung disambut antusias para guru dan kepala sekolah di SD Negeri 194 Tambang Emas, Sabtu, (25/02/2023). Hadir juga dalam kesempatan itu Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Pamenang Selatan Amad Barkah, S.Pd,.dan pengawas sekolah.
Nasution dalam sambutannya mengatakan terima kasih kepada korwil, pengawas, kepala sekolah, dan seluruh guru di Kecamatan Pamenang Selatan yang sudah mengundang dirinya dalam pelepasan masa purna tugasnya. Menurutnya, pertemuan ini sangat berarti karena dapat menjalin tali silaturahmi serta hubungan baik meskipun dirinya tidak lagi menjabat sebagai kepala Dikbud Merangin.
“Ini suatu penghargaan. artinya guru dan kepala sekolah masih ingat sama saya. Terima kasih atas undangannya semoga kedepan silaturahmi kita tetap terjaga,”ujar Nasution.
Selama 17 Bulan menjabat di Dikbud Merangin, Nasution memohon maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan selama menjalankan tugas. Khususnya, kepada kepala sekolah dan guru yang ada di Kecamatan Pamenang Selatan.
“Melalui pertemuan ini saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya jika ada salah kata, salah ucap, selama menjalankan tugas. Begitupun sebaliknya saya juga memaafkan. Intinya ikhlas sama-sama memaafkan,” katanya.
Selain itu, sebagai sesepuh pendidikan yang juga tergabung dalam organisasi PGRI, Nasution berpesan kepada PGRI Kecamatan Pamenang Selatan hendaknya selalu kompak dalam situasi apapun. Jika ada program atau permasalahan yang dihadapi guru, PGRI harus kompak bersatu membantu rekan-rekannya.
“PGRI Organisasi guru paling besar. Kita harus kompak, harus peduli jika ada hal apapun,”tegasnya.
Disini Nasution juga menitipkan pesan agar program pendidikan yang telah dijalankannya selama menjadi kepala Dikbud Merangin tetap dipertahankan.
“Saya titip program baca Solawat Nabi Muhammad SAW sebelum belajar dan memulai setiap acara dipertahankan. Begitupun dengan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan Sekolah,” jelasnya.
“Terakhir seorang guru dan kepala sekolah harus ikhlas dan sungguh-sungguh,” tambahnya.
Terpisah, Yerlina Situmorang Guru SD Negeri 220 Tanjung Benuang I sempat menangis terharu saat bertanya kepada Nasution.
Karena sampai saat ini dia belum juga diangkat menjadi guru tenaga kontrak daerah (TKD). Padahal dirinya sudah mengabdi sebagai guru komite (TKS) dari tahun 2006.
Ia berharap mantan kepala Dikbud Merangin itu dapat berjuang kembali mengusulkan kepada Kepala Dikbud Merangin yang baru.
“Saya sudah dari 2006 mengajar tapi belum juga diangkat TKD. Kami harap bapak mau mengusulkan kembali,” harapnya.
Nasution yang mendengar keluhan guru tersebut langsung menanggapi bahwa semasa dirinya menjabat kepala Dikbud Merangin hanya 30 orang guru TKS yang diangkat menjadi TKD. Dari jumlah tersebut rata-rata masa kerjanya dari tahun 2005 kebawah.
“Maaf ibu yang kita angkat kemaren mulai dari tahun 2005 kebawah sedangkan ibu tahun 2006. Tapi, bahan yang ibu masukkan kemarin sudah saya titipkan dikantor. Sekarang saya sudah pensiun, tapi saya tetap mengusulkan dengan kepala dinas yang baru untuk dapat memperjuangkan kembali pengangkatan TKD dari tahun 2006 tersebut,” pungkasnya. (myd)
Discussion about this post