SINARJAMBI.COM – Aan Setiawan biasa panggilan akrab nya Adalah Aan. Dia adalah salah satu Rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi yang tiba pertama kali di Lokasi Kejadian saat terjadinya Helikopter milik Polri yang mendarat darurat di Bukit Tamiai Kabupaten Kerinci.
Pada Hari Minggu Sore, Aan bersama 5 Personil yang berasal dari instansi Basarnas Jambi, Brimob Polda Jambi, dan Dokkes Polda Jambi terbang menuju Lapangan Koni Kabupaten Merangin dikarenakan Kondisi di daerah tersebut sedang berkabut dan sudah mulai Gelap, Tim SAR Gabungan Udara Menghentikan Sementara proses Evakuasi dan akan dilanjutkan Esok pagi.
Pada Hari senin, 20 Feb 2023 – Dengan menggunakan helikopter milik PT Sinar Mas, Aan bersama dengan 5 Personil tersebut terbang menuju Lokasi kejadian. Tetapi saat tim akan melakukan droping di lokasi, ternyata cuaca di lokasi tersebut berkabut dan tidak memungkinkan melakukan Rapeling. Sehingga Tim tersebut kembali ke Lapangan Koni.
Pada siang Hari sekitar Jam 10 pagi, Alam pun Bersahabat. Tim Udara yang beranggotakan 5 Orang tersebut Berhasil Rapeling di sekitar Lokasi Kejadian. Aan lah yang berhasil mendarat pertama di lokasi tersebut untuk memastikan personil yang selanjutnya turun aman dari objek2 di sekitar lokasi. Saat Personil ke 5 hendak turun, Di lokasi tersebut mulai menyelimuti kembali kabut yang cukup tebal.
Sehingga proses rapeling Anggota ke 5 ini, cukup dramatis dan keputusan Jump Master dari Basarnas yang berada di helikopter juga memutuskan tetap menurunkan Personil ke 5 tersebut karena dia adalah Dokter Kesehatan yang sangat dibutuhkan di lokasi pada saat itu. Dikarenakan proses rapeling yang sangat cepat, terdapat beberapa barang yang masih berada di helikopter tidak sempat di turunkan karena lokasi helikopter Houvering mulai dikelilingi kabut yang cukup tebal.
Setelah seluruh tim Udara mendarat di lokasi, Mereka langsung mencari lokasi korban helikopter mendarat darurat di Bukit Tamiai Tersebut. Dengan berjalan kurang lebih 200 Meter, akhirnya mereka menemukan titik lokasi Korban pertama kali di lokasi dan langsung melakukan penanganan awal. Mereka membagi tugas, dari Tim Dokkes langsung meakukan Penanganan terhadap seluruh Korban, dan Tim Basarnas Bersama Brimob langsung membuat Landing Point darurat dengan memotong sebagian pohon dikarenakan di daerah tersebut terdapat pepohonan yang cukup lebat.
Setelah itu mereka langsung membuat tandu darurat dengan Batang pohon dikarenakan terdapat salah satu korban yang membutuhkan Tandu untuk proses pemindahan Korban menuju Sekitar Landing Point darurat untuk proses evakuasi melalui udara. Satu persatu korban di evakusi menuju landing point darurat tersebut, dengan kemiringan kurang lebih 30-40 derajat tanpa kenal lelah Tim tersebut akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban menuju tempat sekitar Helipad darurat.
Sampai sore hari, helikopter tetap tidak bisa menuju lokasi tersebut dikarenakan kabut yang cukup tebal. Sehingga seluruh Tim SAR Udara, Tim SAR Darat yang tiba di lokasi sekitar jam 4 sore dan seluruh Korban bermalam di lokasi.
Hari selasa Pagi, Tim SAR Tetap Optimis proses evakuasi dapat dilakukan di hari ketiga. Tetapi alam berkata lain, Pagi hingga siang hari kabut menyelimuti daerah tersebut dan hujan pun turun. Seluruh Helikopter pun stand by di Lapangan Koni Merangin. Tetapi saat menjelang sore hari, Alam kembali bersahabat. Momen Golden Time pun tiba, seluruh helikopter langsung berhasil mengevakuasi satu persatu Korban.
Tim Basarnas, TNI, dan Brimob mengevakuasi korban dengan metode lifting/penarikan menggunakan Hoist di helikopter. Sore itu Seluruh korban berhasil di evakuasi. Dan seluruh personil evakuasi Udara bersyukur evakuasi berjalan lancar. Aan pun menangis terharu bahagia pertama kali mempunyai pengalaman yang sangat luar biasa dan Operasi SAR Berjalan Lancar. (*)
Discussion about this post