SINARJAMBI.COM– Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tengah mempersiapkan gelaran turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang direncanakan bergulir 21 Maret sampai 25 April 2021. Turnamen ini diharapkan jadi percobaan untuk mendapatkan izin dari pihak kepolisian untuk menggelar Liga 1 2021.
Jika pelaksanaannya sukses dengan menjalani protokol kesehatan yang ketat, maka besar kemungkinan Liga 1 2021 bisa dilaksanakan pada Juni mendatang karena tengah dalam situasi pandemic Covid-19.
Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri berpendapat, kompetisi sepak bola harus segera bergulir. Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, menurut dia, masyarakat Indonesia membutuhkan hiburan dan juga penghidupan untuk pelaku yang bergerak dalam bidang sepak bola.
“Sepak bola Indonesia harus tetap berjalan. Turnamen Piala Menpora 2021 dan kompetisi Liga 1, Liga 2, juga akan berjalan. Karena, dengan adanya kompetisi, pembinaan akan terjadi dan muaranya ke timnas Indonesia,” kata Indra dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (3/3).
Selain itu, menurutnya, banyak orang yang menggantungkan rezeki pada sektor sepak bola, seperti pemain, pelatih panpel, dan warga di sekitar lapangan.
Ia mengatakan, jika Piala Menpora dan Liga 1 dan 2 tidak bergulir, pemain, pelatih, wasit, dan ofisial tim akan kehilangan pendapatan. Bahkan, pemain dan pelatih juga akan kehilangan sentuhan teknis.
“Ini lebih buruk pengaruhnya daripada ketika diberi sanksi oleh FIFA pada 2015. Padahal, saat itu PSSI bisa membuat turnamen Piala Bhayangkara, Piala Presiden, dan Piala Sudirman. Tetapi, itu tidak cukup. Itu sebabnya kompetisi harus berjalan,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) yang menyambut baik bergulirnya kembaliturnamen Piala Menpora pada pertengahan Maret ini.“Kami menyambut baik pelaksanaan Piala Menpora, dan ini merupakan ujian sebelum diadakannya kembali liga Indonesia,” kata Ketua Umum PSTI Ignatius Indro, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta.
Menurut dia, dari Piala Menpora ini menjadi percobaan apakah memang protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh stake holder sepak bola atau tidak.“Ini akan menjadi acuan kita bisa menjalankan kompetisi ke depannya,” katanya.
Meskipun dia mengakui banyak pekerjaan untuk pelaksanaan turnamen Piala Menpora, namun bukan berarti tidak bisa dilaksanakan.”Memang banyak PR dalam pelaksanaannya, mulai dari sosialisasi protokol kesehatan ke seluruh stake holder hingga ke suporter, menentukan aturan main, penegasan hukum, namun bukan berarti kita tidak bisa menjalankan turnamen tersebut,” katanya. (*)
Discussion about this post