SINARJAMBI.COM – Sebanyak 430 sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Merangin tuntas dikunjungi Nasution. Namun, dari 430 sekolah yang dikunjunginya itu, rasanya tak puas baginya untuk membenahi pendidikan di Merangin. Kali ini sekolah atau lembaga non formal sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) pun jadi incaran orang nomor satu dijajaran Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Merangin tersebut.
Mengawali Kunjungan inspeksi mendadak (Sidak) ke PKBM Batu Bertulis Karang Birahi Pamenang, Nasution yang didampingi Kepala Bidang Paud Dikmas, Muslim melihat secara langsung aktifitas PKBM tersebut. Di PKBM ini, Nasution langsung mengecek absensi warga belajar serta administrasi PKBM yang diduga masih diragukan keabsahannya seperti data warga belajar akibat putus sekolah.
Dibincangi media ini, Nasution secara gamblang mengatakan, sidak yang dilakukan dirinya untuk menertibkan administrasi PKBM dan keaktifan warga belajar. Karena menurutnya banyak laporan yang masuk kedirinya bahwa keberadaan PKBM di Merangin banyak yang tidak aktif seperti aktifitas warga belajar.
“Data warga belajar harus akurat. Jadwal nya hari apa, pertemuannya kapan, berapa kali dalam sepekan semuanya harus tertib. Apalagi yang usianya 21 tahun kebawah ada anggaran dana bantuan operasionalnya. Kita tidak mau terjadi didata nya jumlahnya banyak ternyata kondisi dilapangan tidak sesuai,” katanya.
Dirinya mengakui bahwa beberapa waktu lalu ada masalah dengan ijazah paket yang digunakan salah satu calon Kepala Desa (kades). Berangkat dari hal itu dirinya berinisiatif melakukan sidak ke seluruh PKBM yang ada di Merangin. Menurut Nasution 22 PKBM akan dikunjunginya untuk menertibkan administrasi dan warga belajar PKBM.
“Hari ini ada 4 PKBM kita kunjungi. Dan kunjungan ini terus berlanjut kedepannya sebagai pembinaan kita kepada pengelola PKBM,” ucapnya.
Berdasarkan hasil sidaknya ini Nasution menyebutkan bahwa aktifitas belajar mengajar belum maksimal seperti apa yang diharapkan pemerintah. Dalam hal ini Nasution meminta agar pengelola dapat mengaktifkan warga belajar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
“Tadi saya juga minta jadwal belajar mengajarnya biar jelas,” ujarnya.
Setelah menyelesaikan kunjungan ini dirinya juga menindaklanjuti bersama jajaran untuk menggelar rapat koordinasi dengan mengundang seluruh pengelola PKBM di Dikbud Merangin.
“Kita evaluasi nanti kita bina PKBM ini, karena kalau ada terjadi masalah kita juga yang repot apalagi ada temuan sampai keranah hukum berbahaya,” paparnya.
“Atas nama kepala dinas saya menghimbau agar pengelola PKBM dapat menertibkan administrasi yang jelas, data yang akurat sesuai dengan kondisi sesungguhnya,” pungkasnya.(myd)
Discussion about this post