SINARJAMBI.COM – Wujud negara hadir untuk majunya ekonomi suatu daerah diimplementasikan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) lewat gebrakkan nyatanya di provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Tak heran, perusahaan sarat penghargaan yang fokus di sektor resi gudang komoditas lada dan perdagangan fisik timah murni batangan ini disambut baik masyarakat Babel. Imbasnya jelas, perekonomian masyarakat Babel turut terdongkrak.
Ini dibuktikan dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Babel, (7/2/2022) mengenai pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bahkan, kata Kepala BPS Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami, tahun 2021 Babel mencacat pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sumatera.
“Pertumbuhan ekonomi pulau Sumatera tahun 2021 tumbuh 3,18 persen. Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan tertinggi se-pulau Sumatera dan Sumatera Utara mengalami pertumbuhan terendah,” ungkap Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami dikutip dari laman Babelprov.go.id, Minggu (15/5/2022).
Sementara total PDRB ADHK pulau Sumatera pada tahun 2021 mencapai Rp2.375,80 triliun. PDRB provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,34 persen terhadap PDRB pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia. Artinya, dari 3,18 persen pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera, Babel menyumbang 2,34 persen untuk pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera.
Perekonomian Babel tahun 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp85,94 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp55,36 triliun. Sementara itu, PDRB per kapita Babel tahun 2021 mencapai Rp58,34 juta.
Melejitnya pertumbuhan ekonomi provinsi Kepulauan Babel yang berhasil menduduki peringkat ke-9 tertinggi se-Indonesia mendapat pujian dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Babel Budi Widihartanto. Hal tersebut diutarakannya saat menyampaikan asesmen kondisi ekonomi terkini Babel dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Swiss-Belresort hotel Belitung, Jumat (18/2) lalu.
Dijelaskannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 6,32 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,09 persen (yoy). Dari sisi lapangan usaha, membaiknya kinerja perekonomian utamanya didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertanian, perdagangan dan pertambangan di tengah peningkatan harga logam timah global.
“Ini merupakan prestasi yang sangat baik, pertumbuhannya 6,32 persen diatas pertumbuhan nasional sebesar 5,02 persen. Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi global akibat percepatan vaksinasi serta berlanjutnya kebijakan fiskal yang ekspansif,” jelas Budi Widihartanto dikutip dari laman resmi pemprov Babel, Minggu (15/5/2022).
Sementara, dosen STIE Jambi yang juga pengamat ekonomi, DR Noviardi Ferzi, SE, MM menekankan pentingnya PT KBI mendorong hilirisasi industri timah. Hal ini mendesak agar Babel melakukan hilirasi produk tambang termasuk timah, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.
Apalagi, jelas Noviardi, timah memiliki banyak mineral ikutan berupa Logam Tanah Jarang (Rare Earth) yang saat ini sedang diburu dunia. Dengan adanya hilirisasi, tentu tidak hanya memberikan dampak positif bagi perusahaan tapi juga negara dan masyarakat.
Hilirisasi logam timah dengan membuat produk tin chemical dan tin solder untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor ke Amerika, India, China, Taiwan dan beberapa negara Eropa. Sementara kebutuhan pasar tin chemical dan tin solder dalam negeri masih sangat kecil.
“Hilirisasi logam timah menjadi tin solder dapat meningkatkan value added menjadi sekitar dua kali lipat sedangkan dari logam timah menjadi tin chemical sekitar tiga kali lipat.”
“Produk tin solder digunakan pada industri elektronik dan otomotif, sedangkan tin chemical digunakan pada industri Polyvinyl chloride (PVC) sebagai bahan aditif tin stabilizer untuk pembuatan pipa konstruksi, profile, plastik PVC transparan dan lainnya. Kuncinya PT KBI harus mendorong hilirisasi industri timah,” jelas Noviardi saat dihubungi sinarjambi.com, Minggu (15/5/2022) sore.
Hadirnya PT KBI di Kepulauan Bangka Belitung sangat beralasan. Tercatat, daerah yang terletak di sebelah Timur pulau Sumatera dekat Selat Karimata ini merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan cadangan sebesar 22 persen, di bawah China dengan cadangan 47 persen dari total cadangan timah dunia. Ini diperkuat data U.S. Geological Survey pada Januari 2021. Disebutkan, Indonesia khususnya Bangka Belitung merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan produksi 66.000 ton timah pada 2020.
Pemanfaatan Resi Gudang (RG) untuk komoditas timah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk tahun 2020, jumlah RG yang diregistrasi mencapai 52, dengan volume 260.969 Kg senilai Rp 65.369.483.922. Adapun dari sisi pembiayaan mencapai Rp 26.944.681.016. Sedangkan di tahun 2021, jumlah RG yang diregistrasi mencapai 132, dengan volume 664.214 Kg senilai Rp 316.263.352.632 dan dari sisi pembiayaan mencapai Rp 206.932.171.269.
Dengan memanfaatkan resi gudang, pemilik komoditas timah khususnya eksportir, dapat memasukkan komoditasnya ke resi gudang, sambil menunggu pengiriman ke negara tujuan. Dengan mekanisme ini, para eksportir dapat mendapatkan likuiditas keuangan.
Selain itu, KBI merupakan lembaga kliring terkait perdagangan pasar fisik timah murni batangan di Bursa Berjangka Jakarta, baik untuk kegiatan ekspor maupun perdagangan dalam negeri.
Melimpahnya sumber daya alam Babel juga terlihat dari besarnya produksi pertanian, khususnya lada. Bangka Belitung merupakan produsen lada terbesar sepanjang tahun 2020, yakni 33,8 ribu ton. Jumlah tersebut setara dengan 37,6 persen dari total produksi lada Indonesia pada 2020. Dalam 3 tahun terakhir, pemilik komoditas lada di Bangka Belitung telah memanfaatkan Resi Gudang dengan total 12 registrasi, dengan volume lebih dari 49.349 Kg. Bangka Belitung merupakan salah daerah unggulan untuk pengembangan resi gudang khususnya komoditas lada putih.
Teranyar, sampai dengan kuartal I 2022 pembiayaan resi gudang mencapai Rp278 miliar, atau mengalami pertumbuhan 1.283 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 20,1 milliar.Dari sisi jumlah registrasi, di tahun 2022 sampai dengan kuartal I Resi Gudang yang diregistrasi mencapai 146 RG yang terdiri dari 6 komoditas, dengan volume 3,1 juta Kg dan nilai barang mencapai Rp 306 miliar.
Dari sisi komoditas, Resi Gudang komoditas timah mendominasi dengan jumlah registrasi mencapai 92 RG dengan volume 463.125 Kg senilai Rp 265 miliar. Sedangkan dari sisi pembiayaan, Resi Gudang timah di kuartal I 2022 ini mencapai Rp 176 miliar. Selain komoditas timah, beberapa komoditas lain yang masuk dalam resi gudang di kuartal I 2022 meliputi ayam karkas beku, gabah, beras, rumput laut dan ikan.
PT Kliring Berjangka Indonesia juga merilis data pencatatan perdagangan pasar fisik timah murni batangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Dalam data yang disampaikan kepada media belum lama ini, di tahun 2022 sampai dengan kuartal I, KBI mencatat nilai transaksi pasar fisik timah murni batangan mencapai lebih dari Rp 5,5 triliun.
Masyarakat Babel juga merasakan langsung sentuhan PT KBI lewat kegiatan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang merupakan bagian dari langkah besar KBI sebagai korporasi untuk menuju sustainability atau keberlanjutan usaha. Pada pertengahan tahun 2020 lalu, Jakarta Futures Exchange-KBI menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Belitung menyerahkan bantuan paket data bagi 150 siswa.
Disamping mengadopsi konsep creating shared value, KBI juga mengadopsi Sustainable Development Goals yakni tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan TJSL-nya. Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang diadopsi adalah tujuan ke-4, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
Dikatakan Fajar Wibhiyadi selaku Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, sebagai bagian dari BUMN tentunya KBI memiliki tugas untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Hal ini yang pihaknya jalankan di Bangka Belitung, baik itu terkait perdagangan timah, maupun pemanfaatan sistem resi gudang. Selain itu, beberapa program tanggung jawab sosial dan lingkungan juga dijalankan di Bangka Belitung. “Harapan kami, apa yang telah kami upayakan akan memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bangka Belitung,” jelas Fajar Wibhiyadi dalam rilisnya belum lama ini.
Adanya pasar fisik timah murni batangan, tambah Fajar Wibhiyadi, tentunya akan langsung memberikan dampak kepada masyarakat Bangka Belitung, yaitu dalam bentuk royalti. Tentunya royalti ini akan menjadi sumber pendapatan asli daerah Bangka Belitung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2019, tarif royalti logam timah ditetapkan sebesar 3 persen. Dari royalti tersebut, 80 persen untuk masyarakat Bangka Belitung dan 20 persen untuk pemerintah pusat. “Kedepan, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan transaksi di pasar fisik timah, yang artinya kedepan pendapatan asli Bangka Belitung juga akan meningkat.”
“Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI secara terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pemilik komoditas, khususnya di sentra-sentra komoditas unggulan. Bangka Belitung, merupakan satu-satunya daerah yang menjadi sentra komoditas lada putih. Dengan memanfaatkan resi gudang, pemilik komoditas lada putih di Bangka Belitung tentunya dapat melakukan mitigasi kurs dalam kegiatan ekspor,” tutup pria yang dikenal murah senyum ini. (Rolan)
Discussion about this post