SINARJAMBI.COM – Ditandai goresan pertama Gubernur Jambi Al Haris di atas kanvas, menandai dibukanya lomba melukis sungai Batanghari yang digelar yayasan Sahabat Sungai Batanghari, Rabu (5/1/2022) pagi.
Al Haris mengajak semua pihak untuk peduli akan kebersihan Sungai Batanghari, agar terhindar dari pencemaran sungai yang merugikan masyarakat provinsi Jambi.
Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada penggagas yayasan Sahabat Sungai Batanghari Jambi yakni Antoni Zeidra Abidin dan Hasan Basri Agus (HBA) yang turut hadir. Dengan keberadaan yayasan tersebut, tambah Al Haris sebagai wujud nyata kepedulian para penggagas yayasan terhadap kondisi sungai Batanghari.
“Bahwa ada orangtua-orangtua kita yang memikirkan sungai Batang Hari ini, sehingga pemerintah sangat terbantu oleh ide ini. Alhamdulillah. Ini kita syukuri pada Allah bahwa di tengah hiruk pikuk kita menangani banyak persoalan di negeri ini, masih ada orangtua kita yang memikirkan sungai ini.”
“Sungai Batang Hari ini sungai terpanjang di Sumatera dan itu selalu dinyanyikan oleh anak-anak. Pertanyaannya apakah kita biarkan sungai Batanghari ini terus tercemar. Selamat berlomba melukis,” ujar Al Haris.
Dikatakan Pinto Jaya Negara selaku Ketua Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, secara historis sungai Batanghari adalah sarana transportasi utama di provinsi Jambi dalam membawa hasil perkebunan dari hulu ke hilir.
“Harapan kita generasi berikut ini dapat mencintai Sungai Batanghari. Bersama-sama memperjuangkan agar sungai Batanghari kembali seperti dulu yang tidak tercemar, dihargai dan dicintai oleh masyarakat yang menggunakannya,” ujar Pinto yang juga wakil ketua DPRD provinsi Jambi ini
“Yayasan Sahabat Sungai Batanghari hadir untuk membantu program pemerintah dalam penyediaan program air bersih, karena air sebagai sumber kehidupan. Semoga langkah ini sebagai awal untuk hal yang lebih besar ke depan. Semoga Yayasan Sahabat Sungai Batanghari dapat bersama-sama pemerintah daerah mewujudkan mimpi kita semua untuk mengembalikan kondisi sungai Batanghari yang bersih, yang dapat dilalui dan bernilai ekonomis,” tutup Pinto.
Ketua pelaksana lomba mewarnai Sigit Eko Yuwono mengatakan, lomba diikuti sebanyak 146 peserta. Ditambahkannya, ide melaksanakan lomba mewarnai Ini diawali diskusi ringan terkait kondisi sungai Batanghari yang memprihatinkan.
Eko menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu baik moril maupun material. Serta kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini sehingga dapat terlaksana sesuai yang direncanakan.
“Semoga kegiatan yang kita lakukan dapat menjadi cikal bakal perubahan paradigma dalam rangka pemulihan kelestarian pemanfaatan Sungai Batanghari. Baik dari sisi lingkungan hidup, ekosistem, ekonomi, hidrologi, aneka ragam hayati dan sosial budaya serta sejarah transportasi air,” tutupnya. (Rolan)
Discussion about this post