SINARJAMBI.COM – Banyak fenomena alam yang menarik di dunia yang disebutkan di Al Qur’an. Kamu pernah dengar atau berkunjung nggak ke tempat-tempat ini? Berikut di antaranya:
1. Api di dasar laut
“Dan laut yang di dalam tanahnya ada api.” (QS. At-Tur: 6)
Fenomena alam yang disebutkan dalam Alquran ditemukan oleh seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut. Saat mereka sedang meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami, peneliti ini menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius.
2. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu
Fenomena ini bisa kamu temukan di pertemuan air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania. Sains menyebutkan hal ini terjadi karena perbedaan karakteristik dilihat dari suhu air, kadar garam dan kerapatannya. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.
Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20. Dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman: 19-20)
3. Gunung Pelangi di China
Gunung Pelangi berada di area Taman Nasional Zhangye-Danxia Geological Park. Kota terdekatnya yaitu Zhangye yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Gansu, China.
Dinamakan Gunung Pelangi karena gunung ini memiliki warna-warni yang seperti pelangi. Ada warna merah, oranye, putih, hingga biru, mirip seperti spektrum warna pelangi.
Gunung Pelangi ini memang disebut dalam Al Quran, tepatnya di Surat Al Fathir ayat ke 27. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa Allah menciptakan gunung-gunung yang di antaranya ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warna, dan ada pula yang hitam pekat.
“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.” (QS: Al Fathir [35]: 27)
4. Garis edar tata surya
Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan.
Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya: 33)
5. Terbentuknya air hujan
Kita waktu sekolah dijelaskan bagaimana cara hujan terjadi, bukan? Namun jauh sebelum peneliti mengetahui bagaimana hujan terjadi, Alquran telah menjelaskannya di surah Ar-Rum ayat 48-49.
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.” (QS. Ar-Rum ayat 48-49)
6. Ledakan raksasa (Big Bang)
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)
Ayat di atas berhubungan dengan peristiwa terbentuknya alam semesta. Kita mengenal teori ini dengan nama Big Bang dimana kajiannya berdasakan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.
7. Sidik jari manusia
Sebelum akhir abad ke-19, orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Padahal, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal lho. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al-Qiyamah: 3)
8. Sungai di dasar laut
Fenomena sungai di bawah laut ini ditemukan llmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau saat menelusuri bawah laut di Cenota Angelita, Mexico. Dia menemukan air tawar di antara air laut yang asin.
kemudian dia menyelam lebih dalam lagi dan menemukan sungai yang ada di dasar laut. Sungai ini juga ditumbuhi daun-daunan dan pepohonan. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar.
Dalam Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.
“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS. Al-Furqan: 53)
(Sumber : detik.com)
Discussion about this post