SINARJAMBI.COM – Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Nasution S.Pd ME Merangin kembali melakukan kunjungan kesekolah. Kali ini, dengan agenda yang berbeda. Yang mana, Kadikbud Merangin menghadiri undangan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) wilayah 2 Tabir di SMP 18 Merangin Kecamatan Tabir Ilir.
Pantauan di lapangan, Nasution yang tiba di sekolah tersebut langsung disambut anak didik didepan pintu gerbang. Secara spontan, orang nomor satu dijajaran Dikbud Merangin itu langsung mengucapkan salam pendidikan dengan mengepalkan tangan sebagai tanda semangat.
Ucapan salam pendidikan ternyata langsung dibalas siswa dengan sebutan salam. Kemudian, dilanjutkan Kadis dengan ucapan pendidikan, dan siswa pun membalas dengan sebutan Yes. Suasana salam pendidikan ini pun menggema di sekolah setempat.
Tidak berhenti sampai disitu, Nasution juga disambut tarian adat dan rebana oleh siswa siswi SMP Negeri 18 Merangin.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Merangin Nasution mengatakan, kehadirannya di MKKS wilayah Tabir 2 sebagai ajang menjalin tali silaturahmi antara dirinya dan kepala sekolah.
Menurutnya, kehadiran nya di perkumpulan kepala sekolah itu juga untuk mengenalkan dirinya pasca dilantik sebulan yang lalu.
Dihadapan MKKS tersebut ia menjelaskan, bahwa selama ia menjabat akan mempergunakan waktunya untuk dunia pendidikan Merangin. Bahkan diakui Nasution, dirinya lebih banyak turun kelapangan dibanding berdiam diri dikantor.
“Tidak hanya bertatap muka, program pendidikan ke depan kita sampaikan disini,” katanya.
“60 persen saya gunakan waktu saya turun ke lapangan. Sedangkan 40 persennya di kantor. Bukan tanpa alasan, saya turun kelapangan ingin mendengar keluh kesah sekolah soal pendidikan yang kita hadapi saat ini,” jelasnya.
Di forum MKKS ini Nasution juga menyampaikan, soal sarana dan prasarana pendidikan yang masih banyak ditemukan dirinya jauh dari kata layak. Seperti ruang belajar, MCK, mebel, pagar, dan lain sebagainya.
“Kalau soal bantuan sapras, kita usahakan sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada. Tapi, kuncinya dapodik harus valid. Karena, pemerintah akan membantu jika dapodik nya akurat. Begitu juga dengan dana APBD, sekolah harus masuk kedalam renja, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten,” tuturnya.
“Kalau dapodik tidak valid, sekolah itu tidak masuk renja, maka sekolah tidak bisa mendapatkan bantuan,” tambahnya.
Disamping itu, Nasution juga menekankan agar kepala sekolah dan guru tetap semangat dalam mendidik siswa di sekolah.
“Jangan bermalas malasan harus semangat. Kita harus ikhlas mendidik anak. Karena ini menyangkut masa depan daerah. Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting, maka buatlah inovasi didunia pendidikan karena daerah akan maju apabila SDM nya bagus,” pungkasnya. (yaz)
Discussion about this post