SINARJAMBI.COM – DPRD kota Jambi menggelar rapat paripurna jawaban Walikota Jambi terhadap pandangan umum fraksi-fraksi terkait 3 rancangan peraturan daerah (Ranperda).
Tiga Ranperda itu yakni pertama tentang pengelolaan barang milik daerah, kedua tentang penambahan penyertaan modal pemerintah kota Jambi pada Bank Pembangunan Daerah Jambi.
Dan ketiga tentang pembentukan Kelurahan kenali kecil, Kelurahan Simpang Rimbo, Kelurahan Pinang Merah, Kelurahan Talang Gulo, Kelurahan Kenali Asam, Kelurahan Bakung Jaya dan penyesuaian wilayah kecamatan Pasar dan wilayah kecamatan Jelutung.
Rapat dipimpin ketua DPRD kota Jambi Putra Absor Hasibuan bersama pimpinan dewan lainnya dan berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD kota Jambi, Senin (22/2/2021).
Rapat diikuti secara terbatas untuk menjaga protokol kesehatan, dimana jajaran pemkot Jambi lainnya mengikuti secara virtual.
Di hadapan anggota dewan Fasha menyampaikan bahwa penambahan penyertaan modal pada bank Jambi dirasa penting. Ini mengingat besarnya dividen yang diterima Pemkot Jambi setiap tahunnya.
Menariknya, penambahan penyertaan modal setiap tahunnya tidak menggunalan APBD lagi. Pasalnya, deviden yang didapat setiap tahun tidak diambil. Namun ditambahkan lagi sebagai modal di tahun berikutnya.
Sementara, terkait pemekaran kelurahan, Fasha menyampaikan pihaknya telah mendalami terkait dampak dari pemekaran.
“Terkait urgensi maupun kesiapan sarana prasarana, sumber daya manusia maupun perangkat lainnya dapat kami jelaskan bahwa pemerintah kota Jambi telah melakukan kajian terhadap proses dan dampak pemekaran tersebut.”
“Termasuk mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan efektivitas pelayanan kemasyarakatan, anggaran, sumber daya manusia, sarana prasarana serta hal-hal strategis lainnya,” jelas Fasha.
Menariknya, di saat Putra Absor Hasibuan hendak menutup rapat, salah satu anggota dewan dari fraksi Golkar, Kemas Faried Alfarelly melakukan interupsi terkait dana CSR Bank Jambi.
Dirinya meminta agar dana CSR Bank Jambi untuk kota Jambi bisa ditingkatkan lagi. Khususnya untuk UMKM.
“Izinkan Kami beri masukan atau saran untuk eksekutif, bisa sebagai catatan. Pertama terkait dengan optimalisasi CSR pada bank 9 Jambi. Kami berharap kepada pemerintah kota Jambi, khususnya Bapak Walikota dapat menekankan. Selain daripada peningkatan penanganan covid, juga CSR tersebut dapat diberikan kepada peningkatan atau pengembangan usaha kecil menengah, Bapak Walikota.”
“Karena kondisi masyarakat sekarang, terkait UMKM ini harus kita perhatikan guna ketahanan keluarga,” pinta Faried.
Putra Absor pun memberikan kesempatan kepada Fasha untuk menanggapi interupsi Faried tersebut.
Menurut Fasha, pihaknya tetap berkomitmen dalam memperhatikan UMKM melalui dana CSR Bank Jambi.
“Terkait optimalisasi CSR bank Jambi, kami setuju dan bahwasanya salah satu penekanan. Sebetulnya dari bank Jambi tidak mempermasalahkan, karena dia memberikan dana yang bisa digunakan untuk kepentingan apapun.”
“Tetapi memang kita pemerintah sudah membuat kisi-kisi nya, ada sembilan penggunaan CSR, salah satunya UMKM. Selama ini memang bank Jambi banyak membantu pembuatan gerobak-gerobak dan lain sebagainya. Nanti bisa kita tingkatkan kembali setelah pandemi ini nanti,” jelas Fasha. (Rolan)
Discussion about this post