SINARJAMBI.COM – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Februari 2021 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,46% (mtm).
Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 1 ,65% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0, 18% (ytd).
Demikian keterangan tertulis Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Kamis (17/3/2021).
Secara keseluruhan, kata Suti Masniari Nasution, jenis barang dan jasa yang menyumbang deflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah deflasi 12,10% (mtm), daging ayam ras deflasi 9,55% (mtm), bayam deflasi 38,86% (mtm), kangkung deflasi 17,74% (mtm) dan jengkol deflasi 27,40% (mtm).
“Secara umum, deflasi provinsi Jambi disebabkan oleh penurunan harga komoditas seiring dengan peningkatan pasokan bahan pangan terutama komoditas cabai merah dari daerah penghasil antara Iain Curup (Bengkulu). Selain itu, penurunan harga daging ayam ras dan beberapa komoditas sayur Iainnya juga didorong lancarnya pasokan dan menurunnya permintaan setelah periode libur Nataru,” jelas Suti Masniari Nasution.
Selanjutnya, deflasi yang lebih dalam didorong oleh penurunan harga pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang utamanya terjadi pada komoditas biaya jaringan saluran TV dan telepon seluler.
Penurunan harga komoditas tersebut disebabkan kemunculan HP flagship dengan harga yang lebih terjangkau serta tren hiburan TV streaming. Sejalan dengan kelompok tersebut, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya juga mengalami deflasi seiring dengan masih terbatasnya permintaan serta masih adanya pembatasan kapasitas yang diizinkan Oleh pemerintah.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : deflasi 0,47% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 0,21% (ytd)
Tahunan : inflasi 1,70% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,21 %), daging ayam ras (andil -0,16%), bayam (andil -0,06%), kangkung (andil -0,04%) dan telepon seluler (andil 0,03%).
Sementara itu, deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi antara Iain ikan nila (andil 0,04%), ikan asin teri (andil 0,04%), angkutan udara (andil 0,03%), cabai rawit (andil 0,03%), dan bawang merah (andil 0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : deflasi 0,46% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 0,04% (ytd)
Tahunan : inflasi 1,24% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,32%), daging ayam ras (andil -0, 12%), emas perhiasan (andil -0,06%), ayam hidup (andil -0,05%) dan telur ayam ras (andil -0,03%).
Sementara itu, deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi antara Iain besi beton (andil 0,06%), semangka (andil 0,03%), bayam (andil 0,03%), ikan nila (andil 0,03%), dan kangkung (andil 0,03%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Maret 2021 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali.
“Tekanan inflasi utamanya akan didorong oleh keterbatasan pasokan beberapa jenis bahan pangan dan peningkatan mobilitas seiring dengan sentimen positif masyarakat terhadap program vaksinasi COVID-19 tahap I dan rencana pelaksanaan program vaksinasi tahap Il untuk petugas pelayanan publik.”
“Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,” tutup Suti Masniari Nasution. (*/)
Discussion about this post