SINARJAMBI.COM – Sepintas dari kejauhan, aktifitas pria ini seperti sedang menyapu di bibir pantai Jerman yang berada di jalan Wana Segara, Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Waktu masih menunjukkan pukul 05.30 WITA saat Saya menikmati pantai, Selasa (7/1/2025). Belakangan, diketahui nama pria tersebut adalah Heri. Penasaran, langkah kaki Saya percepat mendekatinya.
Apa yang Saya lihat dari kejauhan ternyata meleset. Bukan sedang menyapu pantai. Heri lagi mengayunkan detektor logam. Ya, Anda tidak salah baca. Detektor logam.
“Abang lagi cari apa?,” tanya Saya penuh penasaran. “Cari cincin,” ujar pria asal pulau Jawa ini singkat.
Anda tentu juga bertanya, cincin apa dan milik siapa yang dicarinya. Jawaban Heri bikin Saya terkejut.
“Cincin punya turis,” ucap Heri.
Ternyata, Heri mencari barang berharga milik turis nusantara maupun mancanegara yang tanpa sengaja terjatuh dan tertimbun pasir.
Sungguh di luar dugaan. Baru kali ini Saya lihat ada orang mengais rezeki seperti Heri. Sejak 2016, Bapak dua orang anak ini menggeluti aktifitas ini.
Ia sebenarnya punya pekerjaan pokok sebagai kuli bangunan. Mengais logam mulia ini dilakukan jika tidak ada kerja menukang.
Waktu yang dipilihnya pun pagi-pagi buta sebelum ada aktifitas orang di pantai. Itu terlihat dengan senter yang melekat di kepalanya.
Dikatakannya, ada sekitar 4-5 orang di Bali yang beraktifitas sepertinya. Masih menurut Heri, di pulau Kalimantan juga ada pekerjaan serupa.
“Ini contohnya,” sambil menunjukkan cincin bermata batu mulia yang didapatnya melingkar di jari manis tangan kanan.
Anda tentu penasaran dengan penghasilannya. Apa yang ucapkannya bikin Saya terkejut lagi. Dalam seminggu, minimal satu cincin didapatnya. Nilai ekonomisnya tak disebut. Tapi saat Saya tanya nilai terbesar, justru Ia mau cerita.
“Pernah (dapat) cincin berlian,” ujarnya sambil melirik Saya. Makin terperanjat lah Saya.
Cincin berlian itu, tambah Heri, didapatnya di pantai Melasti berlokasi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Ia lupa tahun berapa dapat barang berharga itu.
Uniknya, Ia pernah diminta seorang turis asing mencari cincinnya yang jatuh di pantai Jerman. Tentu, diberikan imbalan.
Saya yakin penghasilan Heri cukup lumayan. Pasalnya, Ia bermodalkan detektor logam. Barang itu cukup mahal.
“Ini merek Australia, kalau buatan China kurang dalam (jangkauannya),” klaim Heri sambil menjauh meneruskan pekerjaannya. (Lan)








Discussion about this post