SINARJAMBI.COM – Aksi nyata pengendalian inflasi kembali dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Jambi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Jambi. Kali ini, dilakukan panen komoditas unggulan yakni cabe merah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih secara simbolis panen cabe merah bersama kelompok tani swadaya kelurahan Mayang Mangurai, kecamatan Alam Barajo, Kamis (28/12/2023) pagi.
Dalam sambutannya, Sri Purwaningsih merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, inflasi Kota Jambi pada bulan November sebesar 0,79% (month to month/mtm). Hal ini, tambah Sri, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan oktober yang tercatat sebesar 0,44% mtm. Dimana, komponen penyumbang terbesar inflasi masih berada pada komoditas cabai merah, ikan nila, cabai rawit, bawang merah dan gula pasir.
“Inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, oleh karenanya pengendalian inflasi ini akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya sinergi antar daerah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi beberapa waktu lalu dengan beberapa Kabupaten-kabupaten lain penghasil komoditi pangan, diantaranya Kabupaten Bayuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kabupaten Karawang, Brebes dan Sleman, dalam upaya mencukupi kelangkaan pangan serta antisipasi gejolak ketahanan pangan,” jelas Sri Purwaningsih.
Sebagaimana karakteristik kota-kota besar pada umumnya, keterbatasan lahan untuk aktifitas pertanian menjadi persoalan yang umum dihadapi. Menyikapi kondisi keterbatasan lahan Kota Jambi, Gerakan Ayo Menanam ini menjadi salah satu alternatif lain, dalam meningkatkan produksi komoditas pertanian penyumbang inflasi, seperti cabai merah, bawang merah dan cabai rawit.
“Saya harapkan, dapat secara luas dilaksanakan oleh masyarakat, dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan yang dimiliki, termasuk pemanfaatan polybag untuk penanaman di lahan terbatas. Selain rutin melaksanakan rapat koordinasi mingguan, dalam rangka evaluasi sekaligus akselerasi terhadap upaya pengendalian inflasi, Tim Percepatan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi juga membentuk Satuan Tugas Khusus, dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan terutama cabai dan bawang di Pasar Induk Talang Gulo, Pasar Angso Duo dan pasar tradisional maupun modern lainnya,” ujar Sri Purwaningsih.
Intervensi pasar juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi sejak beberapa waktu lalu, melalui kegiatan operasi pasar murah, pemberian bantuan cabai dan bawang merah dalam polybag, pencanangan Gerakan Payo Menanam Cabai, serta bantuan sosial peralatan produksi bagi kelompok tani.
Gerakan Payo Menanam Cabai ini, tambah Sri, juga menjadi solusi dalam mengatasi ketergantungan pasokan dan lonjakan harga cabai yang menjadi penyumbang terbesar angka inflasi di Kota Jambi. Saya berharap, dengan upaya menanam cabai ini kita dapat mempersiapkan diri, mengembangkan komoditas dengan harga yang sangat fluktuatif, yang sebenarnya dapat ditanam sendiri.
Sehingga diharapkan, lonjakan harganya tidak akan terlalu tinggi dan ketergantungan akan pasokan dari luar wilayah Kota Jambi secara perlahan dapat kita tangani. Gerakan ini juga kita harapkan dapat secara luas dilaksanakan oleh masyarakat, dengan melakukan penanaman cabai di pekarangan rumah masing-masing, dan bagi yang memiliki lahan terbatas, dapat melakukan penanaman di polybag.
“Pada kesempatan ini Pemerintah Kota Jambi memberikan bantuan bibit ikan dan kambing bagi beberapa kelompok tani, yang tentunya Saya harapkan dapat memotivasi kita semua, dalam mengendalikan inflasi pangan. Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak bagi perekonomian daerah, terutama petani lokal dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat,” tutup Sri Purwaningsih.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian kota Jambi Evridal Asri mengatakan hari ini melaksanakan bersama panen cabe yang dinamakan siaga inflasi kota Jambi. Dan ke depannya diharapkan TPID bersama stakeholder bisa bersama-sama untuk siaga dalam menghadapi inflasi.
Disampaikannya, kebutuhan cabe di kota Jambi setiap harinya sekitar 6 sampai 8 ton.
“Berdasarkan data, luas lahan pertanian kota Jambi lebih kurang 1400 hektar, di mana 520 itu adalah lahan sawah dan sisanya adalah budidaya holtikultura dan sayur-sayur lainnya.”
“Dari 880 hektar, dalam setiap tahunnya untuk menanam cabe itu kurang lebih kurang 15 sampai 20 hektar yang kita tanam. Namun dalam berapa waktu terakhir-terakhir ini, kita hanya mampu menanam lebih kurang 5 sampai 10 hektar,” ujarnya.
Panen cabe merah turut dihadiri Sekda Kota Jambi A Ridwan, kepala Perwakilan BI provinsi Jambi Hermanto dan undangan lainnya.(Lan)
Discussion about this post