SINARJAMBI.COM – Tak banyak memang. Rata-rata hanya 950 barel per hari minyak yang disedot MontD’Or Oil Tungkal salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di provinsi Jambi. Meski kecil, angka itu mampu menopang ketahanan energi di Indonesia. Saya pun berkesempatan melihat kawasan perusahaan. Seperti kebanyakan lokasi eksploitasi perusahaan minyak dan gas (migas) lainnya, komplek perusahaan asal Kanada ini berada cukup jauh dari pemukiman.
Menempuh hampir 4 jam dari ibukota Provinsi Jambi, Saya sampai di basecamp MontD’Or Oil Tungkal Limited di desa Lubuk Mandarsah, kecamatan Tengah Ilir, Tebo. MontD’Or Oil Tungkal Limited mengelola blok Tungkal sebanyak 36 sumur yang berada di kabupaten Tebo (Lapangan Mengopeh 21 sumur) dan Tanjung Jabung Barat (Lapangan Pematang Lantih 6 sumur). Sisanya sumur sedang di-suspend.
Kesan sepi terasa saat tiba di lokasi, Minggu (27/10/2024) siang. Tak ada aktifitas yang signifikan. Pasalnya, di lokasi perusahaan yang berada desa Lubuk Mandarsah, kecamatan Tengah Ilir, Tebo hanya ada sedikit sumur minyak. Saya dijemput Rahmat Hidayat selaku Publik Relation & Community Development (PR & Comdev) di gerbang satpam.
Sebelum masuk, disampaikan SOP pedoman keselamatan. Bahkan beberapa hari sebelum tiba, diwajibkan mengirim sertifikat vaksin covid-19. Di kejauhan, tampak dua semburan api keluar dari ujung pipa. Itu gas hasil pengeboran yang sengaja dibakar. Disini, kontainer berwarna putih mendominasi. Selain untuk ruang kerja, bangunan besi seperti roti tawar itu dihuni karyawan sebagai tempat tinggal.
“Di sini karyawan kita 20 orang,” ujar Andri Betmanto selaku Field Operational Superintendent MontD’Or Oil Tungkal Limited yang muncul belakangan menyapa. Selain karyawan MonD’Or, ada 100 lebih pekerja dari sub kontraktor. Dari mulut Andri, didapat cukup banyak lika liku mengomandoi operasional blok Tungkal. Mulai dari keterbatasan karyawan, sampai perjuangan mengirim minyak mentah ke kapal angkut.
Karakter di dua lapangan, jelas Andri, volume minyak yang dihasilkan berbeda. Di Pematang Lantih, cekungan bumi mendukung menghasilkan banyak minyak. Hampir 500 barel per hari hanya dari 6 sumur. Sisanya dari 950 barel dihasilkan Lapangan Mengopeh. Untuk mendongkrak hasil minyak, mereka dapat perintah dari kantor pusat di Jakarta untuk mengebor 1 sumur baru di Mengopeh.
Produksi minyak yang dihasilkan setiap sumur, tambah Andri, secara alami akan terjadi penurunan. Ditanya inovasi lewat teknologi, Andri menjelaskan di industri migas perkembangan teknologi tak terlalu cepat.
Inovasi terus dilakukan untuk mendongkrak minyak yang disedot. Selain sumur baru, mereka terus memaksimalkan sumur yang telah ada. Salah satunya Tajak Sumur Pengembangan MGH-43 (MGH-C1), Sabtu (14/09/2024). Kedalaman pengeboran 1.238 meter yang merupakan sumur ke-36 di Lapangan Mengopeh Blok Tungkal. Upaya tajak sumur pengembangan ini juga disosialisasikan ke masyarakat.
“Kalau minyaknya sulit keluar, Kita akan lakukan injection (injeksi). Selama sekian tahun ini, itulah yang kita lakukan. Perkembangan teknologi di migas ini tak secepat di bidang IT,” jelasnya.
Andri pun mengajak melihat sumur MGH-43 (MGH-C1) itu. Posisinya tepat di belakang basecamp. Sambil berjalan kaki sekitar 5 menit, Kami tiba di sumur yang diharapkan menambah produksi minyak. Di sini, suasana cukup ramai. Sekitar 7 pekerja tengah duduk santai istirahat. Di kejauhan, cukup banyak pekerja lainnya.
“Mudah-mudahan tajak sumur pengembangan ini menghasilkan produksi yang menggembirakan,” ujar Andri sambil menunjuk sumur tersebut.
Saat itu Kepala Desa Lubuk Mandarsah, Zulpan Saripudin mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan doa bersama pengeboran sumur MGH-43 ini. Hal tersebut tentunya menjadi bagian dari hal yang terpenting untuk terus membangun kerja sama dan mempererat silaturahmi dengan MontD’Or Oil Tungkal Ltd.
“Kami ucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga dapat terus dilaksanakan agar minyak bumi di Desa Lubuk Mandarsah ini melimpah berkat doa dari warga,” ungkapnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan pun mengapresiasi MontD’Or Oil Tungkal Ltd lewat tajak sumur pengembangan. Dikatakannya, MontD’Or Oil Tungkal Ltd merupakan salah satu KKKS yang memiliki target pengeboran dalam upaya pencarian cadangan migas. Sehingga membutuhkan kerja yang lebih masif dan agresif untuk pencapaiannya dan memberikan kontribusi dalam penemuan cadangan migas.
Kegiatan hulu migas memang diharapkan dapat bekerja dengan lebih masif dan agresif untuk bisa mewujudkan cita-cita dan visi bersama 1 juta barrel oil per day dan 12 BSCFD gas di tahun 2030 mendatang.
“Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana dengan baik, harapan kita bersama tentu semoga usaha ini membuahkan hasil yang memuaskan dengan penemuan tambahan cadangan migas,” katanya.
Program Pengembangan Masyarakat
Tak melulu memikirkan keuntungan, MonD’Or Tungkal Oil Ltd juga peduli masyarakat lewat program pengembangan masyarakat (PPM). Di setiap hari raya kurban Idul Adha, perusahaan menyumbang sapi dan kambing. Tak hanya itu, perusahaan melibatkan unit masyarakat berupa koperasi.
Dijelaskan Rahmat, selain kewajiban penghijauan, pihaknya menghimpun masyarakat lewat kelompok budi daya ikan. Perusahaan bahkan peduli lingkungan warga dengan melakukan penyiraman jalan yang berdebu. Anggaran sebesar Rp200 juta per tahun dikucurkan ke koperasi setempat mengelola penyiraman tersebut.
“Kalau penanaman pohon itu suatu kewajiban. Kita juga melakukan penyiraman jalan yang angkanya cukup lumayan dibandingkan PPM lainnya. Kita memberdayakan koperasi untuk melakukan pengelolaan sampah perusahaan dan penyiraman,” jelas Rahmat. (Rolan)
Discussion about this post